Rabu, 27 November 2013

Start Awal Yang Indah

Start Awal Yang Indah

Tokoh pertama yang mulai muncul dan gabung lagi dengan acara Mancing Kutuk Gabus di awal musim hujan tahun ini adalah Koh Hwat, setelah sekian lama sering absen dari trip di musim kemarau, beberapa waktu yang lalu. Begitu mendengar khabar tentang munculnya spot-spot baru oleh karena adanya hujan, yang kini mulai di eksplore oleh tim Mancing Kutuk Gabus, dan ternyata sebagian besar benar, Koh Hwat muncul lagi, dan langsung bergabung. Hasilnya, “ Start awal yang indah ! “, katanya sambil menenteng kutuk pertamanya, pada trip perdananya di musim hujan tahun ini, Selasa 26 Nopember 2013, Tambak Rangkah.  


Koh Hwat dan kutuk pertamanya musim ini


Dan seperti biasanya, pasangan yang paling sering berangkat serta bersama dengan dia pada saat trip, adalah Anwar Kakak. Saking akrabnya hubungan kedua tokoh kutuk kita ini, baik pada saat mancing maupun dalam pergaulan sehari-hari, saling ejek mengejek dan gojlok-gojlokan pada saat mereka mancing, adalah hal biasa. Berangkat mancing mereka boncengan, tetapi begitu tiba di tambak mereka langsung bermusuhan, lucu memang. Kalau ada terjadi gagal waktu mereka strike, ikan lepas, dan sebagainya, mereka malah saling nyukurno, saling ejek, dan saling menertawakan. Itu sudah terjadi selama bertahun-tahun sejak mereka gabung di tim Mancing Kutuk Gabus, begitulah Ente dan Ana, panggilan akrab mereka satu sama lain.
       
“Jangan sombong Ente (panggilan untuk Koh Hwat), cuman segitu aja sudah teriak-teriak,….lihat ini…Ana juga bisa !“, teriak Anwar kakak kepada Koh Hwat, sambil menyentak sticknya ke atas, “Strike….strike…haa…haa..!“, ejek Anwar kakak.

“Lepas to….lepas to…lepas too….!“, balas Koh Hwat, tetapi tidak berhasil, Anwar kakak tetap strike, mereka berdua skornya satu sama, dan waktunya pun hampir bersamaan. 



Anwar kakak dan Koh Hwat

Berikutnya mereka berdua bergantian strike, gojlok-gojlokan makin seru, siapa yang berhasil menaikkan ikan, mengejek lainnya, begitu seterusnya.

Saya dan Cak Sambun agak kurang berhasil pagi itu, spot di depan saya sebenarnya juga bagus, banyak kutuknya, tetapi bibit ikan dan udang panaminya tarap (mercik-mercik di permukaan air), kutuk-kutuknya pada nenggaki itu, dan percil saya kurang mendapat perhatian. Demikian pula yang dialami Cak Sambun, beberapa kali pindah posisi, kondisi airnya hampir sama, kutuknya cuma nenggak-nenggak saja, tetapi ndak mau makan, " kutuknya pinter semua Om, milih udang panami daripada kodok, harinya Koh Hwat, dapat tempat nggondhol ! ", katanya.

Mancing kutuk bersama di tambak memang begitu, siapa salah naruh pantat (posisi) pada saat pertama tiba di lokasi, jangan menyesal, kalau spot lainnya sudah diduduki orang. Karena rata-rata pemancing di tim Mancing Kutuk Gabus, sudah hafal dengan keberadaan kutuk, “penciumannya tajam, hidungnya biasa membau kutuk, huooo..hooo..ho..!“, kata Cik Poo.

Itulah yang terjadi pada saya pagi itu, begitu tiba di lokasi, salah naruh pantat, saya terlalu tergiur dengan banyaknya tenggakan. Begitu saya casting berpuluh-puluh kali dan tidak nggondhol, saya tetap saja penasaran untuk terus mencoba  dengan berbagai macam cara  mengkontrol umpan, dan tidak segera pindah untuk mencari spot yang lain. Apalagi pola makan kutuk di spot saya ini agak ruwet, setelah nyantap mereka jalan terus nggak mau nelan, nelannya lama sekali, begitu saya sambit seringkali gagal. Akhirnya ya tetap  dapat, tetapi tidak sebanyak Koh Hwat dan Anwar kakak. 

 “ Hujan kemarin sore terlalu deras Om, mungkin airnya juga kena limbah, makanya tarap. Kalau sampeyan ke sini tadi malam, biuuhh-biuuh…kutuk-kutuknya megilan,…panami saya ditenggaki kutuk, saya sampai ndak mentolo ngelihat,…jrak..jrok..di sana-sini. “, kata Cak Yudi, penjaga tambak itu.

Kurang lebih jam 8.00 siang Abah Faudzi (pemilik tambak) datang, begitu melihat kepisnya Koh Hwat beliau langsung tertawa senang,” Wihhh…puinter tenan sampeyan, dapat segitu banyak ! “, katanya kepada Koh Hwat.

“ Iya Bah,..lagi rejeki ini Bah, permisi lho Bah, saya mancing kutuk di tambaknya Abah ? “, jawab Koh Hwat sekaligus minta ijin.

“ Lho monggo silahkan ! Ndak apa-apa Mas, saya malah senang, kutuk-kutuk segitu itu ganas-ganasnya ikan. Saya sendiri juga heran, datangnya seperti siluman, padahal baru saja bibit saya masukkan, kok tahu-tahu sudah banyak kutuknya, dan sudah pada segitu besar, datangnya dari mana gitu lho? “, kata Abah Faudzi.


Dari kiri : Koh Hwat, Cak Har, dan H. Faudzi (Pemilik Tambak)


Demikianlah cerita tentang trip pagi itu, rejekinya Koh Hwat dan Anwar kakak. Koh Hwat terutama, karena pagi ini adalah trip perdananya Koh Hwat, di awal musim hujan tahun ini, trip yang pertama, tetapi langsung bikin gebrakan, “ start awal yang indah “, seperti apa yang dikatakannya tadi.

Oleh :
Admin. Mancing Kutuk Gabus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda di blog kami, dengan senang hati, kami mempersilahkan Anda untuk memberikan masukan, saran, dan komentar.
Salam bahagia.