Jumat, 13 September 2013

Lomba Mancing Kutuk - Prediksi Juara dan Hasil Lomba

Lomba Mancing Kutuk

Prediksi Juara dan Hasil Lomba

Seperti biasa setiap ada perlombaan, apapun itu yang dilombakan, selalu akan muncul prediksi2 tentang siapa yang akan menjadi juara. Kalau sepak bola Piala Dunia, orang2 umumnya menjagokan Negara2 yang memang menjadi gudangnya pemain kelas dunia, seperti Brasil, Jerman, Itali, Spanyol, dll, tergantung siapa yang memprediksi, orang itu ngefan kepada siapa, atau dengan berbagai macam alasan membuat prediksi orang bisa berbeda dan bermacam2. Semuanya sah2 saja dan memungkinkan, sampai pertandingan atau Lomba itu sendiri selesai, dan memutuskan siapa Sang Juara, saat itulah orang sudah tidak bisa membuat prediksi lagi.

Kalau yang menang itu adalah pemain / tim yang dijagokan, tentu orang yang memprediksi ikut senang, dan euforianya terus ada sampai beberapa waktu, ngobrol ke sana-sini membahas jagoannya, meskipun toh sebenarnya dia sendiri tidak ikut menang. Tetapi kalau jagoannya kalah, biasanya langsung klekep ndak mau ngomong lagi, atau kalau toh ngomong biasanya untuk menyatakan rasa penyesalan dan ketidakpuasan.

Demikian pula di tim Mancing Kutuk Gabus pada saat2 sebelum Lomba, ada bermacam2 prediksi dari para pemancing / peserta sebelum Lomba, ini kami rangkum dari setiap obrolan2 di warung2 kopi, warkop Cak Tego, warkop Cak Budi Degan (Alm), di Pos Sekawan Anggun, pada saat trip di pagi hari, dan acara2 lain.

Beberapa nama yang banyak  dijagokan oleh pemancing (selain dirinya sendiri tentunya – karena memang semuanya adalah pemancing dan peserta Lomba), antara lain adalah (sesuai urutan jumlah suara) ;

1.    Cak Dikin (Sodikin)  – alasannya : punya pengamatan yang jeli terhadap gerakan kutuk, meskipun kurang telaten tetapi jam terbang mancing sangat tinggi dan banyak pengalaman, taktis dan cekatan. Sudah tak terhitung berapa banyak monster yang naik dari tangan Cak Dikin.

2.    Cak Martin (Cak Bogang) – alasannya : sebenarnya adalah nenek-moyangnya pemancing2 kutuk teknik casting umpan kodok di Sidoarjo, punya akurasi lemparan yang tinggi, distance casting (lemparannya) jauh dibanding pemancing2 lain, jam terbang tentu juga jauh lebih tinggi dan lama dibanding yang lain, juga dengan segudang pengalaman dengan monster yang tak terhitung banyaknya.

3.    Cak Har (Harijanto) – alasannya : punya jam terbang yang sama dengan Cak Dikin, tekun belajar tentang gerakan kutuk dari Cak Dikin, lebih telaten dan punya lemparan yang jauh dengan akurasi tinggi, tetapi ada kekurangan untuk medan2 yang terang tanpa tanaman ganggang. Pengalaman dengan monster juga sudah tak terhitung banyaknya.

4.    Klunthing (Wahyu) – alasannya : Jam terbang sama dengan Cak Dikin dan Cak Har, punya pengamatan yang paling jeli terhadap gerakan kutuk karena pengalamannya, namun pengendalian emosi agak kurang stabil. Monster2 juga sudah tak terhitung yang naik dari tangannya.

Selain nama2 di atas, yang memang adalah tokoh2 lama, ada juga yang menjagokan nama2 lain, yaitu tokoh2 baru tetapi punya reputasi mancing yang bagus, seperti : Cak Pri, Guk Lit, Hasan Banseng, Budi Corong, dll.

Begitulah, orang2 pada ngobrol tiap malam membicarakan Lomba, memprediksi juara, dan hal2 yang berkaitan dengan Lomba, sampai pada hari H, Minggu 8 September 13 jam 9.00, pada saat Panitia membacakan keputusan / juara Lomba.

Hasil Lomba ( Juara )



Foto Bersama Para Juara

 
Dan pemenangnya adalah:


Juara 1 : Gus Salam ( Drs. Salam Pratiknyo )
Pemancing sudah lama absen trip kurang lebih 6 bulan, karena alasan pekerjaan yang sibuk, cuaca yang akhir2 ini panas terik, berkali2 ikut trip akhir2 ini juga sering galau. Daftar lomba juga dadakan, Sabtu 7 September 13, itupun jam 24.00 malam, saat ngumpul main kartu di warkopnya Cak Budi Degan (Alm). Alasannya belum daftar karena nunggu surat ijin dari Sang Nyonya, stick pancing juga lagi dipinjam teman, senar belum ganti, dan macam2 alasan, tetapi karena didorong terus sama rekan2, akhirnya daftar juga. Tak ada yang menjagokan Gus Salam untuk jadi juara, apalagi juara pertama, “ini benar2 ajaib!”, kata Gus Salam sendiri. Hanya Abah Eric yang sempat melontarkan kata2 demikian,” kalau lomba jangan berani2 ngajak Gus Salam.......menangan...haa...haa...ha “.
“ Selamat Gus Salam ! “

Juara 2 : Klunthing ( Wahyu )
Ini adalah satu2nya pemancing yang memang dijagokan untuk tampil sebagai juara, selain karena aktif terus trip sampai sekarang, punya pengalaman dan pengamatan yang paling jeli tentang gerakan kutuk dibanding pemancing2 lainnya.
“ Selamat Mas Klunthing ! “

Juara 3 : Pakipunk ( Ir. Syaifullah )
Pemancing lebih lama lagi absen dari trip, bahkan seolah2  hilang dari peredaran, kurang lebih 1,5  tahun absen. Dan diantara waktu vacuum 1,5  tahun itu, belum pernah sekalipun ikut atau coba2 ikut trip, mancing di kolam pun tidak, katanya. Setiap ditanya mengapa lama absen, hanya menjawab,” puasa dan bertapa dulu.....biar sakti ! “, katanya. Hampir sama dengan Gus Salam, mendaftar lomba pada hari Sabtu sore hari, itupun karena berkali2 di sms Cak Har, dan setelah daftar tetap tidak membuat persiapan, tidak mengganti senar, hanya mengganti mata kail saja, itupun pagi2 sekali sebelum berangkat Lomba. Lupa bawa cadangan pancing, lupa ngelumasi reel /kerekan, lupa bawa tempat ikan, hanya ingat bawa kopi pahit panas yang dimasukkan dalam botol minumannya cowboy. Tidak ada yang memprediksi atau menjagokan Pakipunk untuk jadi juara, bahkan Pakipunk sendiri pun tidak. Tetapi penulis yakin, bahwa tetap ada Bilhaq, Bilka, dan Bilga yang menjagokannya. 
“ Selamat Pakipunk ! “

 Juara 4 : Cak Kliwon
Tergolong pemancing yang terus aktif dan konsisten pada saat trip, sehari2 selalu berangkat paling pagi di antara rekan2 pemancing, namun konsisten dengan waktu,  jam 7.00 pagi harus sudah pulang dan kemudian berangkat kerja. Kalau ada bunyi alarm HP pada jam 7.00 pagi di tambak, berarti di sekitar tempat itu pasti ada Cak Kliwon. Demikian pula kalau trip paginya tadi galau, sorenya pasti balik trip lagi setelah pulang kerja,” gendheng mancing memang ! “, kata Bu Kliwon.
“ Selamat Cak Kliwon ! “

Juara 5 : Copet ( Solikan )
Sebenarnya adalah pemancing yang masih baru dalam bergabung di dunia  mancing kutuk teknik casting umpan kodok, tetapi memang punya bakat mancing yang lebih dibandingkan dengan pemula2 yang lain,  punya mental mancing  yang bagus, ulet, telaten, dan agresif mencari gerakan2 kutuk. Meski tidak ada menominasikannya sebagai pemenang, tapi tetap saja pantas untuk muncul sebagai juara.
“ Selamat Solikan ! “

Juara 6 : Sambun ( Saman )
Tidak ada yang pernah menjagokan Sambun jadi juara, kecuali dia sendiri,” gak ono gambare “, kata Cak Har. Mengingat kebiasaan Sambun saat trip di hari2 biasa, yang meskipun gaek dan termasuk paling kawakan, kalau sudah lihat kutuk nggerombol, apalagi rakus nggondhol, jari2nya malah nggeregeli tremor, masang kodok pun malah lepas2 dan loncat2. Namun dibalik itu, dia paling telaten dan sabar dibanding semua pemancing di tim Mancing Kutuk Gabus, “ nek nyawat (casting) pokoke sampek neyeng karatan “, kata Cak Dikin. Apalagi dengan kerja-kerasnya untuk mencari dan menghubungi para peserta Lomba (Sambun adalah anggota Panitia bagian Pendaftaran Lomba), tentu saja wajar, kalau Yang Maha Kuasa membalas jerih-payahnya.
“ Selamat Cak Sambun ! “

Semua pemancing di tim Mancing Kutuk Gabus, mengucapkan :

“ Selamat buat para Juara .....memang Anda semua...Maanntaaab !!! “

- bersambung -

Oleh : 
Admin. Mancing Kutuk Gabus




Kamis, 12 September 2013

Lomba Mancing Kutuk - Mengundang Peserta



Lomba Mancing Kutuk


Mengundang Peserta
Mengundang pemancing2 yang aktif jelas bukan persoalan, dan itu mudah saja, tinggal ketik sms, semuanya sudah langsung respon dan setuju untuk ikut Lomba, dan tanpa diminta, mereka juga ikut menginformasikan Lomba ini kepada rekan2nya masing2. Tetapi untuk mengundang pemancing yang sudah lama vacuum dari kegiatan, atau pemancing2 yang kini tinggal di luar kota, jelas tidak mudah untuk meyakinkan,”masak Mancing Kutuk bisa dilombakan, gimana caranya, terus di tambak mana?”, begitu rata2 bertanya.

Yang diinginkan dan diharapkan semua peserta dan Panitia (tim Mancing Kutuk Gabus) sebenarnya adalah ingin ketemu dan kumpul bareng, terus kangen2an dengan semua tokoh2 Pemancing Kutuk teknik casting umpan kodok, dari yang yunior sampai yang sudah gaek karatan, sebab memang sudah lama sekali ndak mancing bareng kayak dulu. Bagi yang masih yunior, “ Lihat wajahnya tokoh2 kutuk saja sudah senang, iso ndeles gosong, kumus2 koyo kutuk “, katanya.

Ada lagi yang bilang, “ Wah ada Lomba yo, aku ikut, pingin ketemu Si A, itu lho dedengkote kutuk, pokoke wong iku begitu lungguh ndekek bokong, kutuk2 langsung nglumpuk...huaa..haa...haaa! “

Terus ada lagi, “Aku pingin mancing maneh jejer Si B, kuoocak pol, nek nyeret kodok sirahe melok muiring-miring...hua...haa..ha !”. Dan kata2 lucu lainnya tentang tokoh2 kutuk.  
Ini membuat Panitia punya tugas atau semacam target, kalau bisa semua pemancing yang pernah gabung di tim harus ikut, demi memenuhi harapan dan menyenangkan semua peserta. 

Alhasil, Panitia bisa mengumpulkan 48 peserta di acara Lomba, meskipun ada beberapa tokoh yang tidak bisa hadir pada saat Lomba, seperti Aries Kontraktor – tidak bisa hadir karena tugas di Madiun. Cik Poo ikut daftar – tetapi tidak bisa hadir, karena tugas di Pamekasan.  Erwin Bethik dan Guk Lit daftar – tetapi tidak bisa hadir, karena bangun kesiangan. 

Secara keseluruhan, Lomba yang pertama kali diadakan ini, berjalan dengan sukses dan berhasil, dengan begitu banyaknya peserta.


Foto bersama : Peserta Lomba Mancing Kutuk ( seusai Lomba )



“ Selamat dan sukses Abah Eric dan kawan2......semoga ini bisa menjadi cikal bakal bagi Lomba2 maupun even2 yang lain berikutnya....Amin”.


- bersambung -

Oleh :
Admin. Mancing Kutuk Gabus
  



Lomba Mancing Kutuk - Mencari Lokasi



Lomba Mancing Kutuk


Ada beberapa hal yang menarik untuk diceritakan di dalam blog ini mengenai  hal2 seputar Lomba, yaitu tentang bagaimana Panitia mencari lokasi untuk Lomba, termasuk obrolan2 segarnya para pemancing kutuk pada saat rapat pra Lomba, pada saat nongkrong memprediksi  juara, pada saat lomba itu sendiri, dan lain2.
Sepengetahuan kami, Lomba Mancing Kutuk seperti yang satu ini belum pernah diadakan di Sidoarjo, mungkin bahkan yang pertama kali di Indonesia. Jadi kalau yang namanya mengawali itu, tentu saja akan mengalami berbagai hambatan dan tantangan2 yang cukup rumit, mengingat juga keterbatasan Panitia sendiri dalam berbagai hal yang berkaitan dengan Lomba. Kami semua ini pemancing, bukan orang2 yang sudah terbiasa mengadakan lomba. Selain itu juga karena kesibukan kami sehari2, tentu waktu kami akan sangat terbatas untuk itu semua, namun kalau yang namanya hoby dan “gendeng mancing”, semuanya itu tetap terus diupayakan sedemikian rupa hingga jadi.  

Mencari lokasi untuk Lomba
Kita semua tahu bahwa medan perang sehari2 tim Mancing Kutuk Gabus adalah tambak2 milik para Pengusaha Tambak di seputar wilayah  Sidoarjo, dan itu semua gratis tanpa ada biaya, tidak seperti halnya kalau mancing di kolam2 pancing. Jadi kalau kutuk itu hamanya tambak, kita semua ini adalah hama dari hamanya tambak. Oleh karenanya tentu saja pengelola / penjaga tambak mungkin tidak akan mengijinkan atau paling tidak ya keberatan, kalau terlalu  banyak personil mancing yang kita bawa ke satu lokasi tertentu. Namun sebelum itu terjadi, biasanya kita mawas diri, dengan cara berpencar dalam kelompok2 kecil  mencari tempat yang lain, supaya tidak nggerombol di satu tempat, sehingga mengganggu tambak tersebut.
Dengan cara ini kita semua awet mancing terus sampai sekarang belum pernah ada masalah, kalau toh ada masalah ya kita biasa menghindar dan bisa menyelesaikan. “ Ngalah wae mas, sing penting sesuk isuk oleh popping maneh...”, kata Cak Har.

Nah, inilah yang menjadi kendala utama Lomba, dengan jumlah pemancing yang sudah segitu banyak, terus bagaimana bisa mewujudkan Lomba, “ di tambak nenek-moyangnya siapa “, begitu tanya Cak Dikin pada saat rapat di warungnya Cak Budi Degan (Alm).

Karena begitu sulitnya mencari lokasi yang pas dan layak untuk Lomba, Abah Eric sempat mengusulkan untuk membagi lokasi di 3 tempat, kelompok pertama di Tambak Prapat misalnya, kelompok kedua di Tambak Pramuka, yang ketiga di tempat lain misalnya. Lalu tepat jam 9 pagi, semua peserta harus sudah kumpul di Pos Panitia, untuk menyerahkan hasil pancingan pagi itu untuk ditimbang Panitia, lalu ditentukan pemenangnya.

Tetapi kemudian diberi masukan  oleh rekan2 lain, “masak lomba lari, satu di alun2, yang lain di GOR, terus yang lain lagi di Tulangan Bah...?“, ada yang tanya demikian.

“ Lagian nanti akan muncul kecurangan2, seperti bawa ikan dulu dari rumah, atau beli ikannya orang nyengget, atau mungkin ada yang mampir dulu di Cak Surip beli ikan sing guuueedhe. Yang bisa mengawasi siapa, terus perlu berapa orang Panitia, bagaimana mekanismenya . “ kata Sambun.

“ Begini saja Bah, bagaimana kalau dibuat ada biaya pendaftaran, nanti uangnya kita serahkan ke pengelolanya, kan lumayan, biar penjaganya juga tidak keberatan kalau kita ke sana dengan orang yang segitu banyak, toh kita tidak mancing ikan yang dipelihara, barangkali ada tambak yang bersedia, dengan begitu kita bisa ngumpul di satu tempat, hanya satu hari itu saja, paling2 tiga atau empat jam, mudah2an ndak keberatan. “ usul Cak Har. Usul demikian, karena memang semula rencananya Lomba itu disponsori sendiri oleh Abah Eric dan tidak dipungut biaya pendaftaran / gratis , “ iya... qiqahane Doyok “, kata Cak Dikin. 

Kemudian Teguh, seorang anggota security Sekawan Anggun, yang juga pemancing kutuk mengusulkan, “ yok opo nek di tambaknya Cacak – ku Bah, engko tak warahe, soale Cacak nyewa sendiri ndak ikut juragan,.... uuuooooo...kutuk’e...sak kentol2... tas iki disetrumi teko pinggiran...tet tet tet... oleh sak kentol2 “.  “Huuuaaa....ha...ha.....!”, semua tertawa.

“ Iyo wis.. warahen, terus nguwenehi piro ( bayar berapa ) ha...haa.? “, jawab Abah Eric semangat dan masih ikut terpingkal2.

“ Iyo.. nek sak uwong limang ewu yok opo Bah... mosok keberatan ? “ tanya lagi Teguh.

Akhirnya malam itu disepakati biaya pendaftaran Rp.5.000,- /orang.

Singkat cerita, besoknya Panitia, antara lain Habid, Jempol, Doyok, Solikan Prasung, dan Pak Solikin segera meluncur ke lokasi tersebut untuk survey sekaligus koordinasi dengan Cacak-ne Teguh, termasuk kulo-nuwon dengan tambak2 sekitar lokasi itu, terutama masalah konvoi kendaraan yang akan terjadi nanti  di pagi2 gelap pada saat Lomba, dan lain2, yang mungkin bisa mengganggu tambak2 lain yang dilewati para peserta Lomba.

Tambak Seloroh - Kd. Peluk - Sidoarjo
Lokasi Lomba sudah beres teratasi, dan ditetapkan di tambaknya Cacak-ne Teguh, tepatnya di Tambak Seloroh di daerah Kedung Peluk – Sidoarjo.

- bersambung -

Oleh :
Admin. Mancing Kutuk Gabus


Selasa, 10 September 2013

Lomba Mancing Kutuk

Lomba Mancing Kutuk

Minggu 8 September 2013
Lokasi : Tambak Seloroh - Kd. Peluk Sidoarjo.

Peraturan Lomba :

01. Pemenang ditentukan berdasarkan ikan hasil memancing pada saat lomba, yang ditimbang berdasarkan hasil terberat.
02. Posisi mata pancing / kail pada mulut ikan.
03. Masing2 peserta mengajukan hanya 1 ekor ikan hasil pancingannya, untuk ditimbang, dan tidak diijinkan untuk memberikan ikan pancingan yang lain kepada rekannya untuk ditimbang.
04. Peserta dimohon tidak membawa tas dari glangsing / karung plastik untuk tempat ikan, disarankan membawa sendiri kepis / tempat ikan transparan atau yang disediakan oleh Panitia.
05. Ikan yang menjadi juara menjadi hak dan milik Panitia.
06. Keputusan Panitia tidak bisa diganggu gugat.

Biaya Pendaftaran :

Biaya pendaftaran : Rp.5000,- / Orang

Tempat Pendaftaran :

- Sambun ( Saman )  : Pos Sekawan Anggun - Bumi Citra Fajar - Sidoarjo.

Hadiah Lomba :

Juara 1 : Rp.500.000,-
Juara 2 : Rp.200.000,-
Juara 3 : Rp.150.000,-
Juara 4 : Rp.100.000,-
Juara 5 : Rp.75.000,-
Juara 6 : Rp.50.000,-


 Peserta lomba:

01. Bp. Bondan
02. Harijanto (Cak Har)
03. Christian
04. Teguh
05. Choirul
06. Irwanto
07. Cipto
08. Anwar Kakak
09. Solikin
10. Hasan Banseng
11. Yuwono
12. Erik yunior
13. Sakur (Cak Sakur)
14. Sodikin (Cak Dikin)
15. Ibnu
16. Pakipunk (Ir. Syaifullah)
17. Cak Pri
18. Caca
19. Kipli
20. Pece
21. Toyeng
22. Budi Corong
23. Solikan (Copet)
24. Rudy
25. Kang Win (Winarto)
26. Habid
27. Kabit
28. Klunthing (Wahyu)
29. Suwarno
30. Bp. Solikin
31. Pacul
32. Erwin Bethik
33. Puyong
34. Jempol
35. Dayat Kutuk
36. Bp. Budi
37. Yudi
38. Cak Kliwon
39. Rochman
40. Basor
41. Cik Poo
42. Rian Kacong
43. Solikan Prasung
44. Martin Imanto (Cak Bogang)
45. Ambon
46. Gus Salam (Drs. Salam Pratiknyo)
47. Hadi Bea Cukai ( Hadi Utomo)
48. Sambun (Saman)


Peserta Lomba Mancing Mancing Kutuk Gabus - Tambak Seloroh - Kd. Peluk - Sidoarjo.

Juara :


Berdasarkan hasil timbangan yang disaksikan oleh seluruh peserta lomba, Panitia menetapkan :

Juara 1 : Gus Salam ( Drs. Salam Pratiknyo ) - Master : 2,10 kg
                
Juara 2 : Klunthing ( Wahyu ) - Master : 1,59 kg

Juara 3 : Pakipunk ( Ir. Syaifullah ) - Master : 1,50 kg

Juara 4 : Kliwon - Master : 1,48 kg

Juara 5 : Solikan ( Copet ) - Master : 1,42 kg

Juara 6 : Sambun ( Saman ) - Master : 1,39 kg

- bersambung -

Oleh :
Admin Mancing Kutuk Gabus

Lomba Mancing Kutuk ( Kronologi )

Lomba Mancing Kutuk

Kronologi


Begitu banyaknya anggota tim Mancing Kutuk Gabus, seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangannya, ditambah lagi dengan acara trip yang senantiasa berpisah antara kelompok satu dengan lainnya, membuat kondisi tim Mancing Kutuk Gabus yang dulu terasa akur meriah, akrab dan solid, menjadi hambar, renggang dan seolah2 ada jarak / gab antar kelompok satu dengan lainnya. Bahkan ada beberapa diantaranya tidak saling kenal satu sama lain.

Mancing bersama yang dulu adalah acara happy dan santai, berubah menjadi jor2 an dan panas2 an antara kelompok satu dengan lainnya, berikutnya menjadi saling kadal2 an informasi, saling sembunyi2 an lokasi, dan saling macam2 lainnya.  Parah !

Beberapa tokoh lama mulai kendur dan hilang semangat, terus mulai jarang nongol, bahkan ada yang seolah2 hilang dari peredaran, kalau toh tetap trip jadi single fighter, alias menyendiri. Admin Mancing Kutuk Gabus pun jadi stagnan dan macet nulis, karena memang sudah kehabisan cerita, kalau toh dipaksakan ceritanya juga ndak lucu menyenangkan, tapi malah justru memprihatinkan.

Yang lebih menyakitkan adalah apabila ada yang tidak saling bertegur-sapa saat kebetulan trip di lokasi yang sama, " mbiiideeg wae ketemu kancane ", padahal dulu pernah lengket kayak perangko. "Apalagi kalau lagi galau, jangan harep mau nyopo."  kata Cipto.

Kondisi yang demikian membuat trenyuh hati kita semua, tapi terus mau diapakan kalau keadaan sudah menjadi demikian, beberapa pemikir kehabisan akal. Karena dengan begitu banyaknya pemancing, mana mungkin  bisa mancing bersama di lokasi yang sama, " tambak nenek moyange sopo ? " .

Di saat yang sudah sangat apatis dan pesimis itulah, muncul seorang Ery Prawiradarma ( Abah Eric ), dengan ide brilliannya berupa LOMBA. 

Ery Prawiradarma ( Abah Eric )



Lomba akan menyatukan kembali kita semua dalam satu lokasi yang sama, lomba akan membuat kita yang tidak saling sapa akan berjumpa dan bertegur sapa lagi seperti semula, lomba akan memancing keluar tokoh2 lama untuk keluar dari pertapaannya atau lebih tepatnya liang persembunyiannya, lomba akan menjadi ajang pembuktian dari cerita2 jor2 an dan saling "nggedabrus" yang selama ini sering memanaskan telinga. Begitulah mulanya.

- bersambung -

Oleh :
Admin Mancing Kutuk Gabus

 

Senin, 09 September 2013

Lomba Mancing Kutuk ( dokumentasi )

LOMBA MANCING KUTUK

Minggu 8 September 2013
Lokasi : Tambak Seloroh - Kd. Peluk - Sidoarjo.

Dokumentasi

Juara Lomba Mancing Kutuk :

Juara 1 : Gus Salam ( Drs. Salam Pratiknyo )


Juara 2 : Klunthing ( Wahyu )

Juara 3 : Pakipunk ( Ir. Syaifullah )

Juara 4 : Kliwon ( Foto diwakili Yudi )

Juara 5 : Solikan ( Foto diwakili Budi )

Juara 6 : Sambun ( Saman )


Penyerahan hadiah lomba :


Abah Eric menyerahkan hadiah juara 1 kepada Gus Salam

Abah Eric menyerahkan hadiah juara 2 kepada Klunthing

Abah Eric menyerahkan hadiah juara 3 kepada Pakipunk

Abah Eric menyerahkan hadiah juara 4 kepada Kliwon (diwakili Yudi)

Abah Eric menyerahkan hadiah juara 5 kepada Solikan (diwakili Budi)
Abah Eric menyerahkan hadiah juara 6 kepada Sambun


- bersambung -


oleh :
Admin. Mancing Kutuk Gabus