Jumat, 15 November 2013

Belajar Fotografi di Tambak

Belajar Fotografi di Tambak


Mancing kutuk di tambak pada bulan Nopember seperti sekarang ini memang kerap kali galau, alias jarang omset, dapat 5 ekor saja sudah termasuk bagus, tidak seperti halnya kalau kita trip pada saat musim hujan. Tetapi semuanya ini tidak menyurutkan semangat tokoh-tokoh Mancing Kutuk Gabus untuk tetap eksis di tambak.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di tambak, selain mancing kutuk, sesuai dengan hoby kita masing-masing, selain mancing tentunya. Karena tambak adalah termasuk alam bebas yang memungkinkan kita untuk bertemu dengan segala sesuatu, sesuai perhatian dan sisi pandang kita masing-masing.

Cak Dikin dan Klunthing contohnya, sembari mancing mereka juga sambil mencari kalau-kalau ada piyek (anak-anak) burung, seperti burung prenjak, burung cendet, trucukan, perkutut dan lain-lain, yang memang seringkali kita temui membuat sarang di atas pohon-pohon atau di rerumputan yang ada di sekitar tambak. Kedua tokoh kita ini memang hoby memelihara burung, dan nyatanya mereka juga sering mendapat itu semua di sekitar tambak.

Untuk saya sendiri, sesuai dengan dapuk (lakon / posisi) saya sebagai admin di Mancing Kutuk Gabus, yang kerap kali harus trip dengan membawa kamera, akhirnya saya juga menjadi terbiasa dengan acara jeprat-jepret untuk mengambil gambar. Konsentrasi pun akhirnya juga mengarah ke sana, tengok kanan-kiri dan atas-bawah untuk mencari-cari apa yang bisa saya jepret, apa yang menarik dan layak untuk saya jepret. Dan ternyata saya sangat menikmatinya, mancing kutuk teknik casting umpan percil, sambil belajar fotografi di tambak.



Yellow flower
" Bunga "
Saya sebut saja demikian, karena saya belum tahu namanya.

Foto ini saya ambil tadi pagi saat pulang dari trip, kebetulan melihat bunga ini, mekar dan tumbuh di sekitar tanah kosong bekas Tambak Penjara. Cantik kan ?



Seperti biasa, sebelum upload saya suka minta pendapat teman-teman, kebetulan kali ini Kang Win. " Bagaimana Kang, bagus nggak ? ", tanya saya.
" Yah.. bagus lah... ini sudah termasuk buuaagus, daripada dulu pertama kali ambil gambar pakai kameranya handphone,..haa...haa ! ", jawab Kang Win.

Seingat saya, belum pernah sekalipun ada yang bilang tidak bagus, atau setidaknya bilang kurang bagus, ketika saya minta pendapat dari rekan-rekan, bahkan ketika dulu kita masih ambil gambar dan video untuk bahan upload dari kamera handphone. Padahal sesungguhnya saya ingin jawaban dan masukan yang benar-benar jujur.



Bunga rumput




" Bunga rumput "
Saya beri nama demikian, karena ini memang bunganya rumput, yaitu rumput yang tumbuh di depan saya, saat casting tadi pagi di Tambak Wedok, lumayan naik 5 ekor totalnya 2,3 kg. Kalau diuangkan kurang lebih 46 ribu, " lumayan jee...itu kalau ngamen harus nyanyi berapa lagu, huoo..hhooo..ho ! ", kata Cik Poo. 

" Ini bagus Kang ? ," tanya saya lagi kepada Kang Win.

" Wis ta lah...buagus-bagus..! ", jawab Kang Win.



Kwangwung










" Kwangwung "
Ini Kang Win yang memberi nama, ngawur dan asal-asalan tapi lucu juga kedengarannya.

Photonya juga saya ambil tadi pagi di Tambak Wedok, seperti juga foto-foto lainnya, semuanya ini saya jepret pakai kamera digital Samsung PL20, dari jarak kurang lebih 20 cm tanpa flash. Saya suka kamera ini, kecil ringkas, bisa masuk saku dan mudah saya bawa ke mana-mana. Yang istimewa adalah sejarahnya. Pertama kali bikin blog Mancing Kutuk Gabus, kita ambil gambar maupun video pakai kamera handphone, dasar rekan-rekan semuanya itu orang-orang yang pandai menjaga perasaan, saat saya minta masukan tentang gambar, mereka semua selalu bilang okey, bagus. Namun saya yang kurang puas, akhirnya saya jual alat fitnes saya yang memang sudah lama tidak terpakai, dan saya belikan kamera Samsung PL20 ini. Yang penting bisa dapat gambar lebih bagus, toh mancing kutuk juga olahraga pagi sekaligus hiburan “.



Kepik

" Kepik "
Ini juga Kang Win yang memberi nama, awalnya saya tanya, " ini apa Kang, bagus ndak ? ,"

" Lho.lho..lho..ini gambar apa kok mau diikutkan, ini kan seperti walangsangit,...ini kan cuma kepik, binatang nggak punya nilai seni sama sekali ," kata Kang Win.

" Lha kita semua, sekian banyak orang ini apa ada yang seni, apa ada yang nggantheng, huoo...hoo...hoo ? ",  jawab Cik Poo menimpali Kang Win, tanpa butuh jawaban.

Sebenarnya saya punya keinginan lebih tentang seting gambar-gambar maupun video untuk Mancing Kutuk Gabus, yang kita banggakan bersama ini, dan saya akan belajar dan berusaha dengan peralatan yang lebih bagus lagi, pada saatnya nanti, kalau Tuhan mengijinkan. Untuk saat ini, cukup dengan apa yang ada, toh masih banyak fiture-fiture yang belum saya kuasai dengan baik, dari alat yang sekarang ini. Saya masih ingat dengan jelas kata-kata bijaknya Pakipunk tentang sarannya mengenai set peralatan mancing kutuk teknik casting umpan percil, di bloknya Sodikin ;


Salam sayang dari saya.

Oleh :
Admin. Mancing Kutuk Gabus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda di blog kami, dengan senang hati, kami mempersilahkan Anda untuk memberikan masukan, saran, dan komentar.
Salam bahagia.