Lomba Mancing Kutuk
Seperti biasa setiap ada perlombaan, apapun itu yang dilombakan, selalu akan muncul prediksi2 tentang siapa yang akan menjadi juara. Kalau sepak bola Piala Dunia, orang2 umumnya menjagokan Negara2 yang memang menjadi gudangnya pemain kelas dunia, seperti Brasil, Jerman, Itali, Spanyol, dll, tergantung siapa yang memprediksi, orang itu ngefan kepada siapa, atau dengan berbagai macam alasan membuat prediksi orang bisa berbeda dan bermacam2. Semuanya sah2 saja dan memungkinkan, sampai pertandingan atau Lomba itu sendiri selesai, dan memutuskan siapa Sang Juara, saat itulah orang sudah tidak bisa membuat prediksi lagi.
Kalau yang menang itu adalah pemain / tim yang dijagokan, tentu orang yang memprediksi ikut senang, dan euforianya terus ada sampai beberapa waktu, ngobrol ke sana-sini membahas jagoannya, meskipun toh sebenarnya dia sendiri tidak ikut menang. Tetapi kalau jagoannya kalah, biasanya langsung klekep ndak mau ngomong lagi, atau kalau toh ngomong biasanya untuk menyatakan rasa penyesalan dan ketidakpuasan.
Demikian pula di tim Mancing Kutuk Gabus pada saat2 sebelum Lomba, ada bermacam2 prediksi dari para pemancing / peserta sebelum Lomba, ini kami rangkum dari setiap obrolan2 di warung2 kopi, warkop Cak Tego, warkop Cak Budi Degan (Alm), di Pos Sekawan Anggun, pada saat trip di pagi hari, dan acara2 lain.
Beberapa nama yang banyak dijagokan oleh pemancing (selain dirinya sendiri tentunya – karena memang semuanya adalah pemancing dan peserta Lomba), antara lain adalah (sesuai urutan jumlah suara) ;
1. Cak Dikin (Sodikin) – alasannya : punya pengamatan yang jeli terhadap gerakan kutuk, meskipun kurang telaten tetapi jam terbang mancing sangat tinggi dan banyak pengalaman, taktis dan cekatan. Sudah tak terhitung berapa banyak monster yang naik dari tangan Cak Dikin.
2. Cak Martin (Cak Bogang) – alasannya : sebenarnya adalah nenek-moyangnya pemancing2 kutuk teknik casting umpan kodok di Sidoarjo, punya akurasi lemparan yang tinggi, distance casting (lemparannya) jauh dibanding pemancing2 lain, jam terbang tentu juga jauh lebih tinggi dan lama dibanding yang lain, juga dengan segudang pengalaman dengan monster yang tak terhitung banyaknya.
3. Cak Har (Harijanto) – alasannya : punya jam terbang yang sama dengan Cak Dikin, tekun belajar tentang gerakan kutuk dari Cak Dikin, lebih telaten dan punya lemparan yang jauh dengan akurasi tinggi, tetapi ada kekurangan untuk medan2 yang terang tanpa tanaman ganggang. Pengalaman dengan monster juga sudah tak terhitung banyaknya.
4. Klunthing (Wahyu) – alasannya : Jam terbang sama dengan Cak Dikin dan Cak Har, punya pengamatan yang paling jeli terhadap gerakan kutuk karena pengalamannya, namun pengendalian emosi agak kurang stabil. Monster2 juga sudah tak terhitung yang naik dari tangannya.
Selain nama2 di atas, yang memang adalah tokoh2 lama, ada juga yang menjagokan nama2 lain, yaitu tokoh2 baru tetapi punya reputasi mancing yang bagus, seperti : Cak Pri, Guk Lit, Hasan Banseng, Budi Corong, dll.
Begitulah, orang2 pada ngobrol tiap malam membicarakan Lomba, memprediksi juara, dan hal2 yang berkaitan dengan Lomba, sampai pada hari H, Minggu 8 September 13 jam 9.00, pada saat Panitia membacakan keputusan / juara Lomba.
Hasil Lomba ( Juara )
Foto Bersama Para Juara |
Dan pemenangnya adalah:
Juara 1 : Gus Salam ( Drs. Salam Pratiknyo )
Pemancing sudah lama absen trip kurang lebih 6 bulan, karena alasan pekerjaan yang sibuk, cuaca yang akhir2 ini panas terik, berkali2 ikut trip akhir2 ini juga sering galau. Daftar lomba juga dadakan, Sabtu 7 September 13, itupun jam 24.00 malam, saat ngumpul main kartu di warkopnya Cak Budi Degan (Alm). Alasannya belum daftar karena nunggu surat ijin dari Sang Nyonya, stick pancing juga lagi dipinjam teman, senar belum ganti, dan macam2 alasan, tetapi karena didorong terus sama rekan2, akhirnya daftar juga. Tak ada yang menjagokan Gus Salam untuk jadi juara, apalagi juara pertama, “ini benar2 ajaib!”, kata Gus Salam sendiri. Hanya Abah Eric yang sempat melontarkan kata2 demikian,” kalau lomba jangan berani2 ngajak Gus Salam.......menangan...haa...haa...ha “.
“ Selamat Gus Salam ! “
Juara 2 : Klunthing ( Wahyu )
Ini adalah satu2nya pemancing yang memang dijagokan untuk tampil sebagai juara, selain karena aktif terus trip sampai sekarang, punya pengalaman dan pengamatan yang paling jeli tentang gerakan kutuk dibanding pemancing2 lainnya.
“ Selamat Mas Klunthing ! “
Juara 3 : Pakipunk ( Ir. Syaifullah )
Pemancing lebih lama lagi absen dari trip, bahkan seolah2 hilang dari peredaran, kurang lebih 1,5 tahun absen. Dan diantara waktu vacuum 1,5 tahun itu, belum pernah sekalipun ikut atau coba2 ikut trip, mancing di kolam pun tidak, katanya. Setiap ditanya mengapa lama absen, hanya menjawab,” puasa dan bertapa dulu.....biar sakti ! “, katanya. Hampir sama dengan Gus Salam, mendaftar lomba pada hari Sabtu sore hari, itupun karena berkali2 di sms Cak Har, dan setelah daftar tetap tidak membuat persiapan, tidak mengganti senar, hanya mengganti mata kail saja, itupun pagi2 sekali sebelum berangkat Lomba. Lupa bawa cadangan pancing, lupa ngelumasi reel /kerekan, lupa bawa tempat ikan, hanya ingat bawa kopi pahit panas yang dimasukkan dalam botol minumannya cowboy. Tidak ada yang memprediksi atau menjagokan Pakipunk untuk jadi juara, bahkan Pakipunk sendiri pun tidak. Tetapi penulis yakin, bahwa tetap ada Bilhaq, Bilka, dan Bilga yang menjagokannya.
“ Selamat Pakipunk ! “Juara 4 : Cak Kliwon
Tergolong pemancing yang terus aktif dan konsisten pada saat trip, sehari2 selalu berangkat paling pagi di antara rekan2 pemancing, namun konsisten dengan waktu, jam 7.00 pagi harus sudah pulang dan kemudian berangkat kerja. Kalau ada bunyi alarm HP pada jam 7.00 pagi di tambak, berarti di sekitar tempat itu pasti ada Cak Kliwon. Demikian pula kalau trip paginya tadi galau, sorenya pasti balik trip lagi setelah pulang kerja,” gendheng mancing memang ! “, kata Bu Kliwon.
“ Selamat Cak Kliwon ! “Juara 5 : Copet ( Solikan )
Sebenarnya adalah pemancing yang masih baru dalam bergabung di dunia mancing kutuk teknik casting umpan kodok, tetapi memang punya bakat mancing yang lebih dibandingkan dengan pemula2 yang lain, punya mental mancing yang bagus, ulet, telaten, dan agresif mencari gerakan2 kutuk. Meski tidak ada menominasikannya sebagai pemenang, tapi tetap saja pantas untuk muncul sebagai juara.
“ Selamat Solikan ! “Juara 6 : Sambun ( Saman )
Tidak ada yang pernah menjagokan Sambun jadi juara, kecuali dia sendiri,” gak ono gambare “, kata Cak Har. Mengingat kebiasaan Sambun saat trip di hari2 biasa, yang meskipun gaek dan termasuk paling kawakan, kalau sudah lihat kutuk nggerombol, apalagi rakus nggondhol, jari2nya malah nggeregeli tremor, masang kodok pun malah lepas2 dan loncat2. Namun dibalik itu, dia paling telaten dan sabar dibanding semua pemancing di tim Mancing Kutuk Gabus, “ nek nyawat (casting) pokoke sampek neyeng karatan “, kata Cak Dikin. Apalagi dengan kerja-kerasnya untuk mencari dan menghubungi para peserta Lomba (Sambun adalah anggota Panitia bagian Pendaftaran Lomba), tentu saja wajar, kalau Yang Maha Kuasa membalas jerih-payahnya.
“ Selamat Cak Sambun ! “Semua pemancing di tim Mancing Kutuk Gabus, mengucapkan :
“ Selamat buat para Juara .....memang Anda semua...Maanntaaab !!! “
- bersambung -
Oleh :
Admin. Mancing Kutuk Gabus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog kami, dengan senang hati, kami mempersilahkan Anda untuk memberikan masukan, saran, dan komentar.
Salam bahagia.