Mancing Kutuk Gabus - Sejarah
Mancing Kutuk Gabus adalah sebuah " aktivitas kebersamaan ", yang terbentuk begitu saja, tanpa konsep dan perencanaan, tanpa proses kelahiran, tanpa badan hukum, tanpa ikatan, tanpa iuran, dan tanpa struktur organisasi.
Aktivitas kebersamaan ini terjadi atas dasar kesamaan hoby dan minat dari beberapa orang, yang kemudian menarik simpati beberapa orang lainnya untuk bergabung, berikutnya berkembang menjadi sebuah acara kebersamaan yang rutin dan terjadwal. Seperti halnya acara kumpul2 lainnya, demikian pula dengan acara ini, ada yang datang, ada pula yang pergi, yang penting terus eksis sampai saat ini. Nama " Mancing Kutuk Gabus " pertama kali dicetuskan oleh Pakipunk kurang lebih 3 tahun yang lalu, pada saat acara mancing bersama di Tambak Belibis.
Sejarah
Sebelum terjalin kebersamaan yang rutin dan terjadwal ini, semua personil adalah pemancing2 dari berbagai kelompok dan perorangan yang sudah lama menggeluti dunia mancing di habitatnya masing2, mayoritas adalah pemancing kutuk sungai / rawa , yang lainnya adalah pemancing ikan bebas di tambak dan pemancing kolam (galatama).
Kurang lebih 6 s/d 7 tahun yang lalu, Sodikin, Sambun, Sakur dan Harijanto rutin mancing kutuk bersama di sungai2 / rawa2 di daerah Sidoarjo, waktu itu mancing kutuk masih dengan cara biasa, dengan umpan yuyu embes, menje, jangkerik, ulat bambu, ulat daun pisang, cacing, dll.
Di tempat lain, Cak Martin sudah lama malang melintang di rawa2, tambak2 di daerah Surabaya, Gresik, dan daerah2 lain, memperagakan mancing kutuk dengan teknik poping/casting menggunakan umpan percil (anak kodok/katak).
Berikutnya Cak Martin menurunkan ilmunya kepada Dayat, saat beliau poping di Tambak Wedok ( Rangkah - Sidoarjo ), dan mereka berdua menjadi sahabat karib lalu berdua malang melintang di tambak2 di seputar Sidoarjo.
Beberapa tahun setelah itu, Dayat, yang memang adalah sahabat karib kami juga, mulai memperkenalkan teknik itu kepada kami, setelah kami merasakan sendiri efektifitas dan sensasi mancing kutuk dengan teknik ini, lalu kamipun menularkan wabah itu kepada teman2 kami masing2. Akhirnya lama2 berkembang menjadi acara mancing kutuk bersama, yang makin lama - makin maniak, makin banyak orang, makin akrab, makin rutin dan terjadwal.
oleh :
Admin " Mancing Kutuk Gabus "
mancing dengan umpan embes lebih cepet dapetnya ketimbang pakai cacing atau jangkrik. tp untuk mencari embesnya yg agak sulit cz harus berani nyari di lubang yuyu dan siap untuk kecapit yuyu.
BalasHapusBeberapa dari kami adalah mantan pemancing sungai dengan berbagai macam umpan, mulai menje, kecoak, yuyu embes, ulat pisang, gendu, cacing, udang, dll, semuanya memang asyik boss, punya nuansa, seni dan esensi sendiri. Salam !
Hapus